Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Senin, 14 Desember 2009

Memahami Korona Adven


Tradisi Katolik menghayati Masa Adven dengan melakukan ibadat bersama dan puasa. Selain itu juga mulai diciptakan simbol-simbol yang disebut dengan Korona Adven (lingkaran Adven). Kebiasaan membuat Korona Adven berasal dari Eropa Utara, khususnya dari Skandinavia.
Korona Adven berbentuk sebuah lingkaran yang diuntai dengan daun-daun pinus atau cemara dan diatasnya dipasang empat lilin (tiga lilin berwarna ungu dan satu lilin berwarna merah), selain itu juga masih diberi asesoris lain seperti pita berwarna ungu dan merah.
Lingkaran menggambarkan bentuk tanpa awal dan akhir. Ini adalah lambang keabadian Tuhan. Lingkaran Adven terbuat dari tumbuh-tumbuhan segar, sebab Kristus datang guna memberi kita hidup baru melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya.

Warna hijau merupakan simbol pengharapan. Selain itu juga dipilih daun pinus atau cemara yang tahan pada bermacam-macam musim. Daun cemara tidak rontok dan tetap hijau pada musim gugur dan musim dingin. Ungkapan pengharapan yang tidak kunjung putus. Warna hijau juga melambangkan Kristus, yang mati namun hidup kembali untuk selamanya. Evergreen juga melambangkan keabadian jiwa kita. Kristus datang ke dunia untuk memberikan kehidupan yang tanpa akhir bagi kita.
Warna ungu melambangkan tobat, keprihatinan, matiraga atau berkabung, persiapan dan kurban. Warna ini juga dipakai pada masa Prapaskah, tidak hanya untuk lilin, tetapi juga pakaian liturgi lain.
Warna merah muda melambangkan hal yang sama, tetapi dengan menekankan Minggu Adven Ketiga, Minggu Gaudate, saat kita bersukacita karena persiapan kita sekarang sudah mendekati akhir. Selain itu warna merah juga merupakan tanda cinta kasih.
Sumber : RD Tarcisius Puryatno (http://katedral-purwokerto.net/)

Readmore »»

Advertise